Kuliner Tradisional yang Disukai Generasi Z: Apa yang Membuatnya Menarik?
Generasi Z, atau yang sering disebut dengan Gen Z, merupakan generasi yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012. Mereka dikenal sebagai generasi yang sangat berbeda dengan generasi sebelumnya, terutama dalam hal preferensi makanan. Kuliner tradisional yang disukai generasi Z menjadi sebuah fenomena menarik yang patut untuk dibahas.
Kuliner tradisional adalah warisan budaya yang turun-temurun dari nenek moyang kita. Namun, bagi generasi Z, makanan tradisional seringkali dianggap sebagai sesuatu yang ketinggalan zaman. Tapi siapa sangka, kuliner tradisional kini kembali diminati oleh generasi Z.
Menurut Chef Arnold Poernomo, kuliner tradisional memiliki daya tarik tersendiri bagi generasi Z. “Makanan tradisional seringkali mengandung cita rasa yang autentik dan bahan-bahan alami yang sehat. Itulah yang membuat kuliner tradisional begitu diminati oleh generasi Z,” ujar Chef Arnold.
Salah satu kuliner tradisional yang disukai generasi Z adalah nasi goreng. Nasi goreng menjadi salah satu makanan favorit karena rasanya yang lezat dan praktis untuk dinikmati. Bahkan, beberapa restoran kini menyajikan nasi goreng dengan sentuhan modern agar lebih menarik bagi generasi Z.
Selain nasi goreng, sate juga menjadi kuliner tradisional yang disukai generasi Z. Sate yang disajikan dengan bumbu kacang yang khas dan daging yang empuk membuat makanan ini selalu laris di kalangan generasi Z. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Food Institute, konsumsi sate oleh generasi Z meningkat hingga 30% dalam dua tahun terakhir.
Tak hanya itu, jajanan pasar juga menjadi daya tarik tersendiri bagi generasi Z. Mereka menyukai jajanan pasar seperti klepon, onde-onde, dan serabi karena rasanya yang manis dan teksturnya yang unik. “Jajanan pasar selalu menjadi favorit saya karena rasanya yang autentik dan harganya yang terjangkau,” ujar Sarah, seorang mahasiswa generasi Z.
Dari berbagai fakta di atas, bisa disimpulkan bahwa kuliner tradisional yang disukai generasi Z memang memiliki daya tarik tersendiri. Rasanya yang autentik, bahan-bahan alami, dan sentuhan modern membuat kuliner tradisional mampu bertahan dan diminati oleh generasi Z. Jadi, jangan heran jika kuliner tradisional kini kembali populer di kalangan generasi Z.