Fenomena kuliner tradisional memang sedang menjadi tren di kalangan Generasi Z. Mereka lebih memilih makanan tradisional daripada makanan cepat saji yang biasa mereka konsumsi. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya warung makan tradisional yang kini mulai bermunculan di berbagai kota besar.
Menurut Chef A, seorang ahli kuliner, fenomena ini terjadi karena Generasi Z merasa kangen dengan cita rasa masakan tradisional yang autentik. “Mereka mulai menyadari pentingnya melestarikan kuliner tradisional sebagai bagian dari identitas budaya kita,” ujar Chef A.
Salah satu contoh fenomena kuliner tradisional yang diminati oleh Generasi Z adalah makanan khas Betawi, seperti soto Betawi dan kerak telor. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Universitas XYZ, makanan-makanan tersebut memiliki daya tarik tersendiri bagi Generasi Z karena memiliki citra yang unik dan berbeda dari makanan-makanan lain.
“Kuliner tradisional adalah bagian dari warisan budaya yang harus dilestarikan. Generasi Z menyadari hal ini dan mulai aktif mencari informasi mengenai kuliner tradisional,” ujar Profesor B, seorang pakar sejarah kuliner.
Tidak hanya itu, Generasi Z juga aktif membagikan pengalaman mereka dalam mencicipi kuliner tradisional melalui media sosial. Hal ini membuat fenomena kuliner tradisional semakin diminati dan menjadi tren di kalangan mereka.
Dengan adanya fenomena kuliner tradisional yang diminati oleh Generasi Z, diharapkan keberagaman kuliner Indonesia tetap bisa terjaga dan dilestarikan untuk generasi selanjutnya. Semoga tren ini bisa terus berlanjut dan semakin memperkaya budaya kuliner Indonesia.