Inovasi dalam kuliner tradisional memang menjadi tren yang digemari oleh generasi Z saat ini. Mereka mencari cara baru untuk menghidupkan kembali cita rasa khas dari masakan nenek moyang, namun dengan sentuhan modern yang membuatnya lebih menarik dan sesuai dengan selera zaman sekarang.
Menurut Chef Degan Septoadji, inovasi dalam kuliner tradisional sangat penting untuk menjaga keberlanjutan warisan kuliner kita. “Generasi Z memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan mereka senang mencoba hal-hal baru. Inovasi dalam kuliner tradisional bisa menjadi jembatan antara nilai-nilai budaya dengan gaya hidup masa kini,” ujar Chef Degan.
Salah satu contoh inovasi dalam kuliner tradisional yang sedang digemari oleh generasi Z adalah penggunaan bahan-bahan lokal yang unik dan tidak biasa. Misalnya, dalam pembuatan rendang bisa digunakan bumbu-bumbu tradisional seperti serai dan daun jeruk, namun ditambahkan dengan rempah-rempah modern seperti jintan dan ketumbar untuk memberikan sentuhan baru yang menarik.
Tak hanya itu, presentasi juga menjadi bagian penting dari inovasi dalam kuliner tradisional. Generasi Z senang dengan makanan yang instagramable, sehingga tata letak dan penyajian makanan juga perlu diperhatikan. “Dengan sentuhan kreatif dalam penyajian, makanan tradisional bisa menjadi lebih menarik dan mengundang selera bagi generasi Z,” tambah Chef Degan.
Untuk dapat terus menginspirasi generasi Z, para pengusaha kuliner dan chef perlu terus melakukan riset dan eksperimen dalam menciptakan inovasi-inovasi baru. Menyelaraskan antara rasa tradisional yang autentik dengan kebutuhan pasar yang terus berubah adalah kunci sukses dalam menghadirkan kuliner tradisional yang disukai oleh generasi Z.
Dengan adanya inovasi dalam kuliner tradisional, diharapkan warisan kuliner nenek moyang kita dapat tetap hidup dan terus berkembang sesuai dengan perkembangan zaman. Sehingga generasi Z tidak hanya akan menikmati cita rasa lezat dari masakan tradisional, namun juga menjadi bagian dari upaya pelestarian budaya kita yang berharga.